Ayahku…
Ada keteduhan saat menatap wajahmu, pancaran sisa wudhu yg membekas begitu akrab dalam setiap ba’da shalatmu, Subhanallah..hingga detik ini, masih susah mencari hari dimana tiada Tahajjud sebagai penghias malam mu atau riuh rendah Surat yang senantiasa mengawali dzikir selepas maghrib setiap harinya.
Ayahku…
Sampai hari ini kami masih jauh tertinggal darimu dg keistiqomahan ibadah, ketenangan jiwa, kesabaran mendidik keluarga tercinta, berbagi ilmu dengan penuh keikhlasan serta keyakinan akan setiap Janji ALLAH kepada kita.
Alhamdulillah, Segala pujian terhambur syukur kehadirat-MU yaa ALLAH atas hadirnya seorang inspirator terbaik di tengah hidupku, motivator yang tak banyak berucap namun mencontohkan dengan sikap, serta pribadi mulia yang menguatkan kami anak-anaknya dengan sekumpulan doa yang mengalir indah di setiap hembusan nafasnya.
Semoga ALLAH selalu mencintaimu Ayah., memanjangkan usia Ayah dengan keberkahan, menguatkan bahu Ayah dalam memikul amanah yg dititipkan-NYA dan menggolongkan Ayah ke dalam barisan ulama dan para shalihin di dunia wal akhirat.
Kami mencintai Ayah karena ALLAH..
Salam rindu,1 Juni 2011
(sesaat selepas terbangun)
Kemas Mahmud Al-Hanif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar